BESAR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI BERDASARKAN FAKTOR PERILAKU PADA TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI)
Abstract
Hipertensi merupakan penyakit yang disebut sebagai Silent Killer dan heterogeneouse group of disease yang bisa menyerang siapa saja dan tanpa gejala. Jumlah kasus hipertensi masih tinggi dan dapat meningkatkan risiko stroke, jantung koroner dan gagal ginjal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis besar risiko kejadian hipertensi berdasarkan faktor perilaku pada Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya pada tahun 2015. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancang bangun kasus kontrol. Responden terdiri dari 44 kasus dan 44 kontrol yang diambil secara acak dengan melihat kondisi kesehatan responden. Data diperoleh dari rekam medik dan wawancara dengan kuesioner. Analisis data menggunakan perhitungan OR dengan Epi Info dengan kemaknaan 95% CI. Hasil analisis didapatkan besar risiko hipertensi adalah aktifitas fisik/olahraga (OR=10,06; 95% CI = 3,20<OR<34,50), konsumsi rokok (OR=2,61; 95% CI1,00<OR<6,93), konsumsi natrium (OR = 1,75 ; 95% CI = 0,31<OR<11,97), konsumsi lemak (OR=3,33; 95% CI=1,10<OR<10,38) dan tingkat stress (OR=9,07; 95% CI=3,13<OR<27,17). Kesimpulan penelitian ini adalah aktifitas fisik/olahraga, konsumsi rokok, konsumsi lemak dan tingkat stress memiliki nilai OR yang bermakna sedangkan konsumsi natrium memiliki nilai OR tidak bermakna.
References
1. Depkes, RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI; 2013.
2. Depkes, RI. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Ditjen PP & PL; 2006.
3. National High Blood Pressure Education Program. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. Bethesda, MD: National Heart, Lung, and Blood Institute. 2003.
4. CDC USA. High Blood Pressure [Online] 2014. [diakses pada 23 Oktober 2014]. Available at: http://www.cdc.gov/bloodpressure/index.htm.
5. Dalimartha. Care Your Self, Hipertensi. Cetakan Pertama. Jakarta: Penebar Plus+; 2008.
6. Sugiharto, A. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade II Pada Masyarakat (Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar) [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2007.
7. Junaidi, A. Skrining Penyakit Hipertensi pada Prajurit TNI-AD yang Bertugas di Satuan Teritorial Kodim 08.08 Blitar [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2006.
8. Kartikasari, AN. Faktor Risiko Hipertensi Pada Masyarakat Kabongan Kidil, Kabupaten Rembang [Laporan Hasil Penelitian Karya Tulis Ilmiah]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2012.
9. Asih, ST. Hubungan Status Gizi dan Kebiasaan Hidup dengan Kejadian Hipertensi di Puskesmas Kedurus Surabaya [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2011.
10. Lasianjayani, T. Hubungan Sindroma Metabolik, Obesitas dan Merokok Terhadap Kejadian Hipertensi [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2014.
11. Wahyuni, C.U., Santi M., Muhammad A.I., dan Arief H. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Surabaya: FKM UNAIR; 2013.
12. Gibney, MJ. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: ECG; 2008.
13. Gunawan, L. Hipertensi, Tekanan Darah Tinggi. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: Kanisius; 2007.
14. Rahman, DR. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Petani Tambak di Desa Karangrejo Gresik [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2007.
15. Tualeka, AR. Toksikologi Industri dan Risk Assessment. Surabaya: Graha Ilmu Mulia; 2013.
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013. Tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
17. Swestyastasari, R. Hubungan Tingkat Konsumsi Lemak, Status Gizi dan Stres dengan Kejadian Hipertensi Pada Sopir Bus Kota (Studi Kasus di Terminal Purabaya Surabaya) [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2010.
18. Adiningsih, S, Lailatul M, Annis CA, Siti RN, et al. Buku Panduan Praktikum Gizi. Edisi Revisi 4. Surabaya: Departemen Gizi Kesehatan FKM Unair; 2014.
19. Ngateni. Hubungan Kebiasaan Minum Kopi, Merokok, Olahraga dan Stres dengan Kejadian Hipertensi Pada Sopir Bemo di Terminal Joyoboyo Surabaya [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2009.
20. Sisworo, GS. Korelasi Antara Tingkat Stres Kerja dan Hipertensi [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2007.
21. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008. Tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok. Surabaya.
22. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok. Surabaya.
2. Depkes, RI. Pedoman Teknis Penemuan dan Tatalaksana Penyakit Hipertensi. Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Ditjen PP & PL; 2006.
3. National High Blood Pressure Education Program. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. Bethesda, MD: National Heart, Lung, and Blood Institute. 2003.
4. CDC USA. High Blood Pressure [Online] 2014. [diakses pada 23 Oktober 2014]. Available at: http://www.cdc.gov/bloodpressure/index.htm.
5. Dalimartha. Care Your Self, Hipertensi. Cetakan Pertama. Jakarta: Penebar Plus+; 2008.
6. Sugiharto, A. Faktor-Faktor Risiko Hipertensi Grade II Pada Masyarakat (Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar) [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2007.
7. Junaidi, A. Skrining Penyakit Hipertensi pada Prajurit TNI-AD yang Bertugas di Satuan Teritorial Kodim 08.08 Blitar [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2006.
8. Kartikasari, AN. Faktor Risiko Hipertensi Pada Masyarakat Kabongan Kidil, Kabupaten Rembang [Laporan Hasil Penelitian Karya Tulis Ilmiah]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2012.
9. Asih, ST. Hubungan Status Gizi dan Kebiasaan Hidup dengan Kejadian Hipertensi di Puskesmas Kedurus Surabaya [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2011.
10. Lasianjayani, T. Hubungan Sindroma Metabolik, Obesitas dan Merokok Terhadap Kejadian Hipertensi [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2014.
11. Wahyuni, C.U., Santi M., Muhammad A.I., dan Arief H. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Surabaya: FKM UNAIR; 2013.
12. Gibney, MJ. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: ECG; 2008.
13. Gunawan, L. Hipertensi, Tekanan Darah Tinggi. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta: Kanisius; 2007.
14. Rahman, DR. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Pada Petani Tambak di Desa Karangrejo Gresik [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2007.
15. Tualeka, AR. Toksikologi Industri dan Risk Assessment. Surabaya: Graha Ilmu Mulia; 2013.
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013. Tentang Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
17. Swestyastasari, R. Hubungan Tingkat Konsumsi Lemak, Status Gizi dan Stres dengan Kejadian Hipertensi Pada Sopir Bus Kota (Studi Kasus di Terminal Purabaya Surabaya) [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2010.
18. Adiningsih, S, Lailatul M, Annis CA, Siti RN, et al. Buku Panduan Praktikum Gizi. Edisi Revisi 4. Surabaya: Departemen Gizi Kesehatan FKM Unair; 2014.
19. Ngateni. Hubungan Kebiasaan Minum Kopi, Merokok, Olahraga dan Stres dengan Kejadian Hipertensi Pada Sopir Bemo di Terminal Joyoboyo Surabaya [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2009.
20. Sisworo, GS. Korelasi Antara Tingkat Stres Kerja dan Hipertensi [Skripsi]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2007.
21. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008. Tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok. Surabaya.
22. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 5 Tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok. Surabaya.
Authors
Oktavia, F., & Martini, S. (2016). BESAR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI BERDASARKAN FAKTOR PERILAKU PADA TENTARA NASIONAL INDONESIA (TNI). Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 12(3), 127-136. https://doi.org/10.30597/mkmi.v12i3.1067
Copyright and license info is not available